Serabi Thimpan, Inovasi Rasa Ala William Wongso

Serabi Thimpan, Inovasi Rasa Ala William Wongso

Posted by Dewi Rosita Ningsih on Juli 10, 2019 in kuliner,

Pada acara Aceh Culinary Festival 2019 yang diselenggarakan di Banda Aceh, William Wongso, seorang ahli kuliner nusantara asal Malang Jawa Timur menyajikan  kue perpaduan antara serabi dan thimpan dalam sebuah workshop. Sebuah inovasi kuliner yang menghasilkan cita rasa luar biasa. 

Serabi yang biasanya berbentuk bundar dan tebal, dibuat seperti dadar gulung yang crispy. Sebelum digulung, diletakkan thimpan di atasnya. Setelah digulung dan thimpan berada di dalam, barulah dipotong-potong seperti rolado. Waah, keren banget kan idenya Eyang William wongso ini.

Bahan adonan serabi:

150 gr tepung beras

50gr tepung terigu

50gr gula pasir

Garam secukupnya

Air secukupnya

1sdt baking soda

Bahan lainnya:

Kue thimpan (resepnya bisa dilihat di link berikut:   https://ceritaderosita.blogspot.com/2019/07/thimpan-durian.html)

Cara membuat:

Campur semua bahan adonan serabi, aduk hingga merata. Panaskan teflon kemudian buat dadar gulung.

Setelah cukup kering, letakkan thimpan di atas dadar dan gulung.

Ambil dan letakkan di atas telenan. Potong kurang lebih 2cm tiap-tiap potongan. 

Sajikan selagi hangat.

Continue Reading

Bakso Kelor, Hasil Kelorisasi yang Enak

Bakso Kelor, Hasil Kelorisasi yang Enak

Posted by Dewi Rosita Ningsih on Juli 10, 2019 in kuliner,

Di Aceh khususnya daerah Lhokseumawe sedang marak kelorisasi yakni pengolahan berbagai macam makanan yang mengandung kelor (moringa) baik daun, bunga maupun bijinya.

Setelah beberapa hari yang lalu saya baca berita di Aceh Jaya tentang produk teh herbal dari daun kelor, pada acara Aceh Culinary Festival kemaren saya berkunjung pada sebuah stand dari Lhokseumawe yag menyajikan beberapa produk dari hasil kelorisasi.

Alhamdulillah sempat berbincang-bincang dengan Bapak Maimunarrasyid selaku Direktur Bumdesma kecamatan Muara Dua, kota Lhokseumawe. Beliau mengatakan bahwa program kelorisasi di daerah Muara Dua berawal dari kedatangan relawan  NGO dari Korea pada saat pasca tsunami Aceh 2004 silam. Relawan NGO tersebut mengajarkan kelorisasi terhadap beberapa olahan pangan kepada Bapak Maimunarrasyid dkk. Kemudian dibentuklah program kelorisasi di Gampong kelor Muara Dua yang kini mendapat dukungan dari pemerintah kota dan beberapa pihak lainnya. Bahkan kini tiap-tiap desa di kecamatan Muara Dua berinvestasi pada program kelorisasi tersebut melalui dana desa masing-masing. Hal ini dapat membangun ekonomi kerakyatan.

Dari beberapa produk kelorisasi di Gampong Kelor Muara dua tersebut, ada yang menarik perhatian saya sebagai pecinta bakso. Apalagi kalau bukan Bakso Kelor. 

Yupsss, dari namanya sudah bisa ditebak bahwa bakso ini mengandung daun kelor. Hal yang menarik adalah bakso tersebut tidak berbau langu sama sekali. Hal ini dikarenakan daun kelor yang dicampur ke dalam adonan bakso terlebih dahulu dikeringkan dengan menggunakan mesin pengering yang kemudian dihaluskan menjadi serbuk.

Warna dari bakso kelor sendiri tentunya agak kehijauan, sedangkan teksturnya sama seperti bakso lainnya yang tidak menggunakan daun kelor. Cita rasa bakso yang terbuat dari daging sapi dan ayam ini  pun enak.

Tadinya mau makan bakso kelor di standnya, tapi berhubung saya mau hadir ke acara workshopnya Eyang William Wongso akhirnya saya beli bakso kelor rasa ayam yang dalam kemasan alias belum diberi kuah. Sesampainya di rumah, masak kuah bakso bersama bakso kelor. Waaaaaaaaw maknyusssss !!!

Mengingat khasiat Kelor yang begitu bermanfaat, semoga program kelorisasi ini bisa menginspirasi daerah-daerah lainnya. Aamiiin.

Continue Reading

Ketoprak, A simple vegetarian Dish

Ketoprak, A simple vegetarian Dish

Posted by Dewi Rosita Ningsih on Juli 10, 2019 in kuliner,

A day after my wedding party, I and my husband had dinner outside. I decided to introduce simple tasty streetfood of Cirebon to my beloved husband. It named ‘KETOPRAK’. Low price dish which can be found in almost all streets around Cirebon after ashar time (04:00 am) until midnight. It is very popular in Cirebon and some places in Jakarta. 

My husband asked me,” What are in Ketoprak?” 

Then I answered, “ there are rice cake, fried tofu, steamed bean sprouts, cucumber, fried onion, crackers which mixed with peanut and soy sauce.” 

My husband seemed disappointed by saying “ I don’t like fried tofu.” 

I told him certainly, “ you will like fried tofu  in your ketoprak, InshaaAllah.”

The vendor served two plates of Ketoprak on our table. 

My husband tasted it and whispered me, “ This looked so simple but very delicious. I like it. Thank you.”

The sauce in your ketoprak is a key of its deliciousity. The sauce is combination of fried kacang, chili, garlic, palm sugar, salt and water.

For vegetarians, ketoprak can be a suitable choice and recomended dish.

1 rice cake, cut it.

3 pieces of fried tofu. Cut in medium size.

3 tbsp of steamed bean sprouts

Quarter cucumber, chop it

2 tbsp boiled rice noodle

Crackers

Fried onion

Soya sauce

Peanut sauce:

Fried peanut, grind them.

Palm sugar

¼ t salt

5 chilies, boiled them.

Water

Make the sauce: put the palm sugar, garlic, salt, chilies and kacang on the plate, then  grind them by using pestle and add water until it thicken.

Place the pieces of rice cake, fried tofu, steamed bean sprouts, rice noodle and cucumber on the plate with the peanut sauce. Pour soy sauce, fried onion and crackers on the top.

Serve it. Don’t forget  to stir  it before eating J  Happy trying J

Continue Reading

Thimpan Durian

Thimpan Durian

Posted by Dewi Rosita Ningsih on Juli 10, 2019 in kuliner,

Sebagai durian lover, saya selalu tertarik untuk memakan kue-kue yang mengandung buah durian. Aroma dari king fruit ini memang selalu menggoda. Salah satu kue yang cocok dipadukan dengan durian adalah kue Thimpan.

Kue thimpan merupakan kue tradisional khas Aceh. Biasanya kue thimpan ini hadir pada acara-acara khanduri dan lebaran. Menurut saya, kue thimpan ini mirip dengan kue bugis atau orang Cirebon menyebutnya kue koci. Adonannya terbuat dari tepung ketan yang kemudian diberi isi bisa berupa asokaya (perpaduan telur, santan dan gula), kelapa muda, kelapa parut dan gula aren (Di Cirebon namanya enten), nangka atau durian. 

Bedanya kue thimpan berbentuk persegi panjang dan bertekstur lembek, sedangkan kue bugis berbentuk limas segi empat dan bertekstur agak keras.

Ceritanya pada musim durian tahun ini, ibu mertua saya membuat kue thimpan isi durian. Rasanya benar-benar nikmat. Terlebih jika dinikmati dalam keadaan hangat. Rasa legit dari perpaduan tepung ketan dan gula menyatu dengan daging durian yang lemak, sungguh membuat mulut ini tak mau berhenti mengunyah. 

Buat teman-teman pecinta durian, kue thimpan durian ini recomended banget. Yuk disimak resepnya !

Bahan:

250gr tepung ketan putih

150ml santan

3 sdm gula pasir

1/4sdt garam

Minyak goreng

Daun pisang muda (berwarna hijau pupus)

Isi:

Daging durian (bisa dicampur dengan kelapa parut setengah tua)

Cara membuat:

Untuk isi, ambil daging duriannya kemudian dihancurkan dengan menggunakan sendok.

Untuk adonan, campur tepung ketan dan gula pasir. Tambahkan santan dan aduk-aduk hingga menyatu.

Ambil daun pisang yang telah dibersihkan. Oleskan permukaan daun pisang dengan minyak goreng. Ambil adonan tepung dan pipihkan diatas daun. 

Tuangkan isi di atas adonan tepat di tengah-tengah, kemudian bentuk persegi panjang. 

Lipat daun mengikuti bentuk adonan. lakukan hingga adonan dan isi habis.

Kukus hingga matang. Sajikan selagi hangat.

Selamat mencoba !

................................................

Continue Reading

Sayur Bening Daun Kelor (Kuah On Murung)

Sayur Bening Daun Kelor (Kuah On Murung)

Posted by Dewi Rosita Ningsih on Juli 08, 2019 in kuliner,

Saya awal mulanya mendengar istilah daun kelor itu dari peribahasa,”Dunia tak seluas daun kelor.” Yang ada dalam pikiran saya waktu itu adalah ukuran daun kelor yang kecil. Untuk daun kelornya sendiri pada waktu itu jujur saja saya belum pernah menyentuhnya apalagi menyantapnya.

Setelah saya tinggal di kampung halaman suami yakni Kabupaten Aceh Jaya, saya pertama kali merasakan nikmatnya masakan berbahan dasar daun kelor pada waktu setelah melahirkan anak pertama. Ibu mertua saya menyajikan sepiring nasi beserta Sayur bening daun kelor. Konon katanya sayur daun kelor dapat memperlancar ASI dan pencernaan kita.

Daun kelor sendiri di Aceh bernama On Murung. Meskipun begitu, khasiatnya enggak bikin murung yaaa. J Anak-anak kami alhamdulillah sangat menyukai Sayur bening daun kelor. Kebetulan di belakang rumah kami tumbuh pohon kelor. So, sering-seringlah kami memasaknya. Proses memasaknya pun simple banget enggak bikin ribet.

Bahan:

Beberapa tangkai daun kelor, ambil daunnya saja

Air secukupnya

Bumbu:

2 siung bawang merah, diiris tipis

1 siung bawang putih, diiris tipis

Garam secukupnya

Gula pasir secukupnya

Cara memasak:

Rebus air beserta irisan bawang merah dan bawang putih hingga mendidih. Setelah mendidih, masukkan daun kelor, garam dan gula. Masak hingga matang.

Simple banget kan? Oya ada tips yang saya dapat dari Eyang William Wongso pada waktu acara workshop di Aceh Culinary Festival 2019 lalu. Kalian dapat menambahkan irisan keumamah (ikan kayu) ke dalam kuah bening sebagai penyedap rasa. J 

Selamat Mencoba !!

Continue Reading

Ketoprak, Makanan Vegetarian Yang Sederhana

Ketoprak, Makanan Vegetarian Yang Sederhana

Posted by Dewi Rosita Ningsih on Juli 08, 2019 in kuliner,

Sehari setelah pesta pernikahan kami, saya dan suami pergi makan malam di luar. Saya memutuskan untuk memperkenalkan makanan pinggir jalan khas Cirebon yang sederhana dan nikmat kepada suami. Namanya ‘KETOPRAK’. Makanan murah meriah yang dapat dijumpai hampir di seluruh jalanan Cirebon sehabis waktu ashar ( jam 4 sore) hingga tengah malam. Ketoprak sangat terkenal di Cirebon dan di beberapa tempat di Jakarta.

Suami bertanya, “ Ketoprak isinya apa aja sih?”

kemudian saya jawab, “ ada lontong, tahu goreng, rebusan toge, mihun, timun, bawang goreng dan kerupuk.”

Suami tampak kecewa kemudian berkata, “Saya enggak suka tahu goreng.”

Saya jawab dengan mantap, “ Abang bakalan suka sama tahu goreng yang ada di ketoprak, InsyaAllah.”

Mamang pedagang menyajikan dua porsi ketoprak di atas meja kami. Suami mencobanya dan kemudian berbisik, “Kelihatannya sangat sederhana, tapi rasanya enak banget. Saya suka. Makasih ya.”

Saus kacang dalam ketoprak kalian adalah kunci kenikmatannya. Sausnya merupakan campuran dari kacang tanah goreng yang sudah di haluskan, cabe rawit yang sudah direbus, bawang putih, gula merah, garam dan air. Bagi para vegetarian, ketoprak bisa jadi menu pilihan yang recomended.

Beberapa hari yang lalu, sang suami pergi ke kota Banda Aceh. Saya pun minta dibawakan lontong. Kangen banget sama ketoprak. Jadilah saya bikin ketoprak di dapur kesayangan.

Bahan-bahan:

1 buah lontong, potong-potong.

3 potong tahu goreng, potong kotak-kotak sedang

3 sdm toge rebus

¼ buah timun, dipotong kecil-kecil

2 sdm bihun

Kerupuk

Bawang goreng

Kecap

Saus kacang:

Kacang tanah goreng yang sudah dihaluskan

Gula merah secukupnya

1 siung bawang putih

5 buah cabe rawit rebus

Garam secukupnya

Air

Cara membuat saus: letakkan semua bahan-bahan di atas piring, ulek dengan ulekan kayu, tambahkan air hingga kental.

Letakkan potongan lontong, tahu, toge, mihun, dan timun di atas piring yang berisi saus. Tambahkan kecap, bawang goreng dan kerupuk di atasnya.

Sajikan. Jangan lupa diaduk sebelum dimakan agar menyatu dengan sausnya J Selamat mencoba J

Continue Reading

Ketoprak, A simple vegetarian Dish

Ketoprak, A simple vegetarian Dish

Posted by Dewi Rosita Ningsih on Juli 08, 2019 in kuliner,

A day after my wedding party, I and my husband had dinner outside. I decided to introduce simple tasty streetfood of Cirebon to my beloved husband. It named ‘KETOPRAK’. Low price dish which can be found in almost all streets around Cirebon after ashar time (04:00 am) until midnight. It is very popular in Cirebon and some places in Jakarta. 

My husband asked me,” What are in Ketoprak?”

Then I answered, “ there are rice cake, fried tofu, steamed bean sprouts, cucumber, fried onion, crackers which mixed with peanut and soy sauce.” 

My husband seemed disappointed by saying “ I don’t like fried tofu.” 

I told him certainly, “ you will like fried tofu  in your ketoprak, InshaaAllah.”

The vendor served two plates of Ketoprak on our table. My husband tasted it and whispered me, “ This looked so simple but very delicious. I like it. Thank you.”

The sauce in your ketoprak is a key of its deliciousness. The sauce is combination of fried peanuts, chili, garlic, palm sugar, salt and water. For vegetarians, ketoprak can be a suitable choice and recomended dish.

few days ago, my husband visited Banda Aceh city and I asked him to buy rice cake. I really missed ketoprak. So, I made it at my kitchen.

Ingredients:

1 rice cake, cut it.

3 pieces of fried tofu. Cut in medium size.

3 tbsp of steamed bean sprouts

Quarter cucumber, chop it

2 tbsp boiled rice noodle

Crackers

Fried onion

Soya sauce

Peanut sauce:

7 tbsp fried peanut, grind them.

1 tsp palm sugar

¼ tsp salt

5 chilies, boiled them.

Water

Make the sauce: put the palm sugar, garlic, salt, chilies and kacang on the plate, then  grind them by using pestle and add water until it thicken.

Place the pieces of rice cake, fried tofu, steamed bean sprouts, rice noodle and cucumber on the plate with the peanut sauce. Pour soy sauce, fried onion and crackers on the top.

Serve it. Don’t forget  to stir  it before eating J  Happy trying J

Continue Reading